Tiga Inovasi Unggulan Posyantek Harapan Denok Dorong Kemandirian Masyarakat Cilegon

CILEGON – Pos Pelayanan Teknologi (Posyantek) Harapan Denok di Kelurahan Lebak Denok, Cilegon, kini menjadi sorotan berkat tiga program unggulan yang berhasil mendorong inovasi dan kemandirian masyarakat. Program tersebut meliputi Kampoeng Programming, Denok Smart Farming, dan Cilegon Eco Circular.

Program yang dimulai sejak November 2024 ini, menjadi andalan Posyantek dalam meningkatkan literasi digital masyarakat. “Awalnya, program ini fokus pada pelatihan web, IoT, dan robotika berkat kerja sama dengan Politeknik Industri Petrokimia Banten (PIPB) dan Universitas Banten Jaya (UNBAJA),” kata Iim Setiawan selaku Ketua Posyantek Lebak Denok.

Seiring waktu, program ini berkembang pesat dengan membuka kelas bahasa asing gratis, termasuk bahasa Korea, Mandarin, dan Inggris. Salah satu pengajar bahasa Korea adalah ekspatriat asal Korea, Mr. Kim Chang Su, yang mengajar secara sukarela. Fasilitas pembelajaran didukung penuh oleh penasehat Posyantek, H. Sokhidin, yang menyediakan ruang ber-AC, serta bantuan 10 unit laptop dari anggota DPR RI, Annisa M.A. Mahesa, pada Agustus 2025.

Bantuan tersebut memungkinkan Posyantek menerapkan metode pembelajaran “jemput bola” dengan menggelar kelas langsung di pos ronda atau rumah warga, memperluas jangkauan manfaat bagi masyarakat.

Posyantek Harapan Denok juga aktif dalam program Cilegon Eco Circular, yang berfokus pada ekonomi sirkular. Berkolaborasi dengan berbagai akademisi, Posyantek berhasil mengadakan pelatihan inovatif, seperti, pembuatan pupuk hayati bersama PIPB, Sabun ramah lingkungan dengan Sekolah Tinggi Analis Kimia (STAK) Cilegon, Paving blok dari limbah styrofoam bersama UNBAJA, yang juga mendapat hibah mesin pencacah dari LLDIKTI.

Selain itu, Pemanfaatan limbah plastik menjadi poliuretan dengan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA), Pengolahan limbah elektronik (e-waste) melalui kerja sama internasional dengan Purdue University (Amerika Serikat), UNTIRTA, dan Universitas Jenderal Achmad Yani (UNJANI) Bandung.

Posyantek juga menerima limbah kayu palet dari PT Indorama Cilegon yang kemudian didaur ulang menjadi kursi, meja, dan asbak.

Dalam program Denok Smart Farming sambung Iim Setiawan, Posyantek tengah mengajukan proposal ambisius untuk mengimplementasikan pertanian cerdas (smart farming) di lahan seluas 1.000m².

Program ini tidak hanya dirancang sebagai area budidaya modern, tetapi juga sebagai pusat edukasi bagi masyarakat dan pelajar.Proposal ini kini sedang dikaji oleh tiga BUMN di Cilegon yakni PT Krakatau Information Technology (KIT), PT Krakatau Sarana Infrastruktur (KSI), dan PT Krakatau Pipe Industries (KPI). “Diharapkan, dukungan dari BUMN ini akan mewujudkan Denok Smart Farming sebagai proyek percontohan pertanian modern perkotaan yang dapat direplikasi di wilayah lain, sekaligus memperkuat ketahanan pangan lokal,” terang Iim.

Meskipun sukses dengan beragam program, Posyantek Harapan Denok menghadapi tantangan pendanaan operasional dan ketersediaan fasilitas. Selama ini, kegiatan berjalan berkat dana pribadi pengurus dan hadiah lomba, seperti Juara 3 Lomba Posyantek tingkat Provinsi Banten.

Hingga saat ini, belum ada dukungan signifikan dari Pemerintah Kota Cilegon. Padahal, Posyantek memiliki potensi besar sebagai mitra strategis pemerintah dalam pengembangan teknologi tepat guna dan pemberdayaan masyarakat.

Dengan dukungan anggaran dan fasilitas yang memadai, Posyantek Harapan Denok diyakini mampu memperluas dampak positifnya, menjadikan Kelurahan Lebak Denok sebagai contoh nyata transformasi menuju komunitas yang cerdas, mandiri, dan berdaya saing. (***)

Leave A Reply

Your email address will not be published.