APJATEL Garap Proyek Kabel Udara ke Bawah Tanah, Langkah Awal Pemkot Cilegon Tata Wajah Kota

CILEGON – Proyek penanaman kabel bawah tanah di Kota Cilegon resmi dimulai setelah groundbreaking dipimpin Wali Kota Cilegon Robinsar dihadiri perwakilan Asosiasi Pengusaha Jasa Telekomunikasi (APJATEL) Indonesia, Selasa (19/8/2025). Proyek yang akan dilakukan sepanjang jalur protokol itu dipastikan tidak akan mengganggu layanan telekomunikasi masyarakat selama proses pekerjaan berlangsung.

Wali Kota Cilegon Robinsar menegaskan bahwa relokasi kabel menjadi salah satu target utama dalam menata wajah Kota Cilegon. “Kabel udara selama ini menjadi faktor yang mengganggu keindahan kota, sehingga penanganannya kami jadikan fokus utama,” ujarnya.

Robinsar menekankan agar ke depan tidak ada lagi kabel yang menjuntai di udara. “Kami tegaskan, jika masih ada yang nekat memasang atau menarik kabel di udara, kami sendiri yang akan mengambil tindakan tegas dengan memotong kabel oleh kami sendiri,” tegasnya.

Robinsar berharap program ini menjadi titik awal dalam upaya memperindah Kota Cilegon. “Besar harapan kami, relokasi kabel ini menjadi langkah awal dalam menata wajah baru Kota Cilegon. Selain kabel, kami juga akan menata beberapa trotoar agar kota semakin indah,” jelasnya.

Noviana, perwakilan APJATEL menyampaikan komitmennya untuk bersinergi dengan Pemerintah Kota Cilegon. “Kami telah bersinergi dengan hampir seluruh kota di Indonesia untuk memperindah tata kota. Meski kami merupakan pihak swasta, banyak pemerintah daerah yang mendukung langkah kami,” ungkapnya.

“Insya Allah pengguna jasa tidak akan terganggu, karena kabel masih berjalan seperti biasa. Setelah semua jaringan bawah tanah selesai tersambung, barulah dilakukan pemotongan kabel udara oleh Bapak Wali Kota sendiri,” tambahnya.

Menurut Noviana, proyek yang digarap penuh oleh pihak swasta tanpa menggunakan dana APBD ini diperkirakan menelan biaya Rp5 hingga Rp6 miliar. Besarannya disesuaikan dengan jumlah kabel yang harus diturunkan dari udara ke bawah tanah.

“Di satu sisi jalan bisa ada 20 kabel, di sisi lain 18 kabel. Operator pun ada yang memiliki hingga 2–3 kabel karena jumlah pelanggan yang terus bertambah. Nah, sekarang semua disinkronkan: kalau kebutuhan jaringan naik, mereka validasi, lalu diturunkan jadi satu kabel besar. Jadi lebih efisien dan rapi,” ujarnya.

Noviana menambahkan, sebelum groundbreaking pihaknya telah berkoordinasi dan melakukan sosialisasi dengan seluruh penyedia layanan internet yang tergabung dalam asosiasi. Hasilnya, semua provider menyatakan siap mendukung dan menurunkan jaringan mereka ke bawah tanah.

“Cilegon ini termasuk kota yang paling siap dan paling cepat merespons. Dari undangan rapat pertama sampai ke pelaksanaan hari ini, Cilegon bisa dibilang tercepat. Alhamdulillah semua provider sudah validasi jaringan mereka, sehingga pelaksanaan lebih lancar,” tutur Noviana.

Proyek penanaman kabel bawah tanah ini dilakukan di jalur protokol Cilegon, mulai dari Cilegon Timur hingga depan Kodim. Pekerjaan akan menyesuaikan regulasi pemerintah kota serta izin dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN), mengingat lokasi proyek berada di ruas jalan nasional.

“Pekerjaan tetap mengikuti regulasi pemerintah, baik dari Pemkot maupun BPJN. Dukungan penuh dari Wali Kota juga membuat kami optimis proyek bisa selesai tepat waktu sesuai target November 2025,” tutup Noviana.

Reporter : D Mulayana

Editor : R Hartono

Leave A Reply

Your email address will not be published.